SPACE IKLAN

PASANG IKLAN disini HUBUNGI ARYO 085694952636

SPACE IKLAN

PASANG IKLAN disini HUBUNGI ARYO 085694952636

SPACE IKLAN

PASANG IKLAN disini HUBUNGI ARYO 085694952636

SPACE IKLAN

PASANG IKLAN disini HUBUNGI 085694952636

SPACE IKLAN

PASANG IKLAN disini HUBUNGI ARYO 085694952636

Rabu, 21 Desember 2011

Peringatan Keras Tentan Perkara Hutang

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallaahu'anhu, dari Rasulullah SAW beliau bersabda,

"Ruh seorang mukmin itu tergantung kepada utangnya hingga dibayarkan utangnya"

Yakni, jiwanya ketika didalam kubur tergantung pada utang atas dirinya seakan-akan -wallahu a'lam- merasa sakit karena menunda penyelesaian hutangnya. Dia tidak merasa gembira dan tidak lapang dada dengan kenikmatan untuknya karena dirinya mempunyai kewajiban membayar hutang. Oleh karena itu kita katakan : "Wajib atas para ahli waris untuk segera mempercepat menyelesaikan hutang-hutang si mayit". 

Imam al-Munawi rahimahullah berkata, "Jiwa seorang mukmin, maksudnya : Ruhnya tergantung setelah kematiannya dengan utangnya, maksudnya terhalang dari kedudukannya yang mulia yang telah disediakan untuknya, atau terhalang dari masuk surga bersama romobongan orang-orang yang shalih". 
Imam ash-Shan'ani rahimahullah berkata : "Hadist ini menunjukkan bahwa seorang akan tetap disibukkan dengan hutangnya walaupun ia telah meninggal dunia. Hadist ini menganjurkan untuk melunasi hutang kita sebelum meninggal dunia. Hadist ini juga menunjukkan bahwa hutang adalah tanggung jawab yang berat. Jika demikian halnya maka betapa besarnya tanggung jawab atas barang yang diambil tanpa izin, baik dengan cara merampas atau merampok,".

Dari 'Aisyah radhiyallahu'anha bahwa Rasulullah SAW berdo'a dalam shalatnya : 
"Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah al-Masih ad-Dajjal, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah hidup dan fitnah mati. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari dosa dan hutang". 

Ada seseorang yang bertanya kepada beliau "Mengapa engkau sering kali berlindung kepada Allah dari hutang ?" Rasulullah menjawab : 
"Sesungguhnya, apabila seorang terlilit hutang, maka bila berbicara akan dusta dan bila berjanji ia akan pungkiri" 

Adapun orang yang meminjam uang atau barang karena sangat membutuhkannya dan dia berniat dengan sungguh-sungguh akan mengganti (mengembalikannya) atau membayar hutang-hutangnya, namun berbagai macam upaya telah diusahakan untuk melunasi hutangnya namun tetap saja gagal dan tidak ada sesuatu yang bisa dijual untuk membayar hutangnya sampai datang ajalnya (meninggal dunia) maka orang yang mati sebelum melunasi hutangnya bukan karena kelalaiannya, misalnya ia adalah orang yang kesulitan tiba-tiba ajalnya datang padahal dalam hatinya ia berniat melunasi hutangnya, namun ia belum sempat melunasinya, maka Allah akan menjamin pelunasannya. Berdasarkan dalil-dali berikut ini :
  1. Hadiast Abu Hurairah r.a secara marfu' : "Barang siapa meminjam harta orang lain dengan niat mengembalikannya niscaya Allah akan mengembalikannya untuknya. Dan barang sia meminjam harta orang lain untuk memusnahkannya niscaya Allah akan memusnahkan dirinya". (Shahih : HR. Al-Bukhari (no. 2387)
  2. Hadist Maimunah r.a  secara marfu' : "Tidak ada seorang pun yang berutang lalu Allah mengetahui bahwa ia berniat melunasinya, melainkan Allah akan melunasinya untuknya didunia". (Shahih : HR. An-Nasa-i (VII/316), Ibnu Majah (no. 2408). 

Dengan demikian jelasnya bahwa peringatan keras tentang hutang ini berlaku atas orang yang meminjam harta orang lain untuk melenyapkannya atau untuk memakannya dan tidak berniat mengembalikannya. Wallaahu a'lam.

Senin, 22 Agustus 2011

Belajarlah Dari Kisah-Kisah Terdahulu

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (Q.S. Yusuf: 111)


Pelajarilah kisah-kisah yang menceritakan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang kafir agar kita tahu yang mana jalan yang benar dan mana jalan yang salah. Allah menceritakan kisah-kisah orang terdahulu bukan berangkat dari omong kosong, melainkan agar kita termotivasi dan tidak terjebak pada kesalahan sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang sebelum kita.

Dalam Al Qur'an Allah menceritakan kisah-kisah setan yang terkutuk, penyimpangan, perjalanan yang tidak lurus, penghancuran, lalu menceritakan orang-orang yang mengikuti langkah-langkah setan yang sempoyongan dan permusuhan.


Tujuan disini tidak lain agar umat manusia mengambil hikmah dari kejadian-kejadian tersebut. Pelajarilah kisah-kisah Al Qur'an dan kemudian ambillah yang baik, agar kita tidak tersesat.

Senin, 25 Juli 2011

MARHABAN YA RAMADHAN

 "Barang siapa yang bergembira menyambut kehadiran Bulan Ramadhan, pasti Allah mengharamkan tubuhnya atas neraka apa saja"

MARHABAN YA RAMADHAN

Ramadhan nan suci segera tiba, bulan yang sangat istimewa diantara bulan-bulan yang lain, tahukah kamu bahwa dibulan ini semua pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup. Demikian istimewa Allah melipat gandakan semua amal kebaikan. Merugilah orang-orang yang menyia-nyiakannya.

Sebelum datang Ramadhan hendaknya kita saling memaafkan, karena diriwayatkan menjelang Ramadhan Malaikat Jibril berdo'a  diamini Rasulullah dan para Sahabat. Coba kita bayangkan betapa mustajab do'a ini yang berdo'a nya saja Malaikat dan yang mengamininya Rasulullah dan para Sahabat ditambah dilakukan pada hari yang paling baik diantara hari-hari yang lain yaitu hari jum'at, bahkan diamini sebanyak 3 kali oleh Rasulullah tidakkah timbul kekawatiraan pada diri kita, bahwa kita mungkin saja tidak mendapat berkah Ramadhan lewat kemuliaannya. Coba kita perhatikan do'a nya :

"Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, Apabila sebelum memasuk bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut :" 
  1. Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada).
  2. Tidak bermaaf-maafan terlebih dahulu antara kedua suami-istri.
  3. Tidak bermaaf-maafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitar.
Dengan demikian saya atas nama Pribadi dan Keluarga memohon Maaf atas semua kesalahan yang disengaja atau tidak.

MARHABAN YAA RAMADHAN..!!

Hati-Hatilah, karena Segala Perbuatan akan Kembali pada Diri Sendiri

Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, Maka itu adalah untuk dirinya sendiri dan Barang siapa yang mengerjakan kejahatan, Maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanlah kamu dikembalikan. (QS. Al-Jaatsiyah; 15)

Sebagaimana  yang sudah banyak disingguhng sebelumnya bahwa segala kebaikan akan dibalas dengan kebaikan, dan segala keburukan juga akan dibalas dengan keburukan. Itulah kehidupan, kalau orangmenyebutnya sebagai hukum KARMA. Yang harus kita pahami disini adalah bahwa segala bentuk perbuatan, entah itu kebaikan maupun keburukan semuanya akan kembali pada diri kita masing-masing, dan kita akan mendapatkan balasan dari-Nya sesuai dengan perbuatan yang kita perbuat sebelumnya. 

Maka dari itu, agar kita tidak menjadi orang-orang rugi kelak di akhirat berbuatlah amal kebaikan dan kebajikan, niscaya Allah akan membalas kebaikan tersebut dengan taman kebaikan pula (surga) yang sebelumnya belum pernah kita jamah dan belum pernah kita merasakannya. Percayalah bahwa apa yang dijanjikan Allah kepada manusia akan tercapai nanti. Sungguh Allah Maha Adil dan Maha Bijaksana terhadap hamba-hamba-Nya.

Tinggal beberapa Saat lagi kita kedatangan Bulan nan Suci, bulan yang penuh Berkah dimana Bulan istimewa ini mampu melipat gandakan semua pahala, merugilah orang-orang yang menyia-nyiakannya... MARHABAN YA RAMADHAN...!!