Ada sebagian dari teman kita bertanya pada saya, Apabila kita melihat penguasa berbuat kemungkaran, harus bagaimanakah sikap kita sebagai masyarakat ?
Harus kita akui memang, ada beberapa pemimpin kita kerap kita lihat keluar-masuk peradilan dunia dengan sebab-sebab yang berbeda-beda. Sesungguhnya mereka juga hanyalah manusia biasa yang tak luput dari sebuah dosa, mereka pun punya hawa nafsu seperti kita, terus bagaimana sikap kita kalau kita melihat kemungkaran itu terjadi didepan mata kita ? baik itu dilakukan penguasa-penguasa kita ataupun manusia dalam konteks lebih luas. Rasulullah bersabda :
"Dari abu Said al-Khudri, dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah bresabda, "Siapa diantara kalian melihat kemungkaran, hendaklah dia mengubahnya (mencegahnya) kengan tangannya (kekuasannya), jika dia tidak sanggup, maka dengan lisannya (menasihatinya), dan jika tidak sanggup juga, maka dengan hatinya(merasa tidak senang dan tidak setuju), dan demikian itu adalah selemah-lemah iman". (HR Muslim)
Jelas Rasulullah dengan sabdanya, mengajarkan kita bagaimana sikap atau perilaku disaat kita melihat kemungkarang terjadi dihadapan mata kita. Dalam hadist ini juga menunjukkan bahwa imana berbeda-beda tingkatannya, sebagiannya ada yang lemah dan sebagiannya ada yang kuat. Ini menurut pendapat Ahlus Sunnah wal Jama'ah, mereka memiliki dalil-dalil dari Al-Qur'an dan As-Sunnah, bahwa iman itu berbeda-beda tingkatannya.
Namun kita tidak perlu risau tentang kemungkaran mereka (para penguasa kita) karena banyak yang berhasil menipu daya kita sebagai seorang rakyat, banyak yang akhirnya lolos dari tuduhan yang sebenarnya memang benar-benar mereka lakukan, tidak sedikit juga yang tidak diketahui oleh badan-badan yang terkait tentang kemungkaran namun apa yang mereka lakukan itu akan diminta pertanggung jawaban atas apa yang mereka pimpin dan tak sedikitpun kebaikan atau keburukan yang akan terlewat dari pengadilan-Nya sebagaimana sabda Rasulullah :
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: Ketahuilah! Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpin. Seorang raja yang memimpin rakyat adalah pemimpin, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin anggota keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap mereka. Seorang istri juga pemimpin bagi rumah tangga serta anak suaminya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya. Ingatlah! Masing-masing kamu adalah pemimpin dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya.
Dari hadist tersebut kita tangkap bahwa setia manusia itu pemimpin dan akan dipertanggung jawabkan apa yang mereka telah pimpin.
Semoga kita semua menjadi pemimpin-pemimpin yang baik, pemimpin-pemimpin yang hidup dalam dekapan-Nya, pemimpin-pemimpin yang adil bagi setiap apa-apa yang kita pimpin.
AMIN-AMIN YA ROBBAL ALAMIN.. !!Harus kita akui memang, ada beberapa pemimpin kita kerap kita lihat keluar-masuk peradilan dunia dengan sebab-sebab yang berbeda-beda. Sesungguhnya mereka juga hanyalah manusia biasa yang tak luput dari sebuah dosa, mereka pun punya hawa nafsu seperti kita, terus bagaimana sikap kita kalau kita melihat kemungkaran itu terjadi didepan mata kita ? baik itu dilakukan penguasa-penguasa kita ataupun manusia dalam konteks lebih luas. Rasulullah bersabda :
"Dari abu Said al-Khudri, dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah bresabda, "Siapa diantara kalian melihat kemungkaran, hendaklah dia mengubahnya (mencegahnya) kengan tangannya (kekuasannya), jika dia tidak sanggup, maka dengan lisannya (menasihatinya), dan jika tidak sanggup juga, maka dengan hatinya(merasa tidak senang dan tidak setuju), dan demikian itu adalah selemah-lemah iman". (HR Muslim)
Jelas Rasulullah dengan sabdanya, mengajarkan kita bagaimana sikap atau perilaku disaat kita melihat kemungkarang terjadi dihadapan mata kita. Dalam hadist ini juga menunjukkan bahwa imana berbeda-beda tingkatannya, sebagiannya ada yang lemah dan sebagiannya ada yang kuat. Ini menurut pendapat Ahlus Sunnah wal Jama'ah, mereka memiliki dalil-dalil dari Al-Qur'an dan As-Sunnah, bahwa iman itu berbeda-beda tingkatannya.
Namun kita tidak perlu risau tentang kemungkaran mereka (para penguasa kita) karena banyak yang berhasil menipu daya kita sebagai seorang rakyat, banyak yang akhirnya lolos dari tuduhan yang sebenarnya memang benar-benar mereka lakukan, tidak sedikit juga yang tidak diketahui oleh badan-badan yang terkait tentang kemungkaran namun apa yang mereka lakukan itu akan diminta pertanggung jawaban atas apa yang mereka pimpin dan tak sedikitpun kebaikan atau keburukan yang akan terlewat dari pengadilan-Nya sebagaimana sabda Rasulullah :
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: Ketahuilah! Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpin. Seorang raja yang memimpin rakyat adalah pemimpin, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin anggota keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap mereka. Seorang istri juga pemimpin bagi rumah tangga serta anak suaminya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya. Ingatlah! Masing-masing kamu adalah pemimpin dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya.
Dari hadist tersebut kita tangkap bahwa setia manusia itu pemimpin dan akan dipertanggung jawabkan apa yang mereka telah pimpin.
Semoga kita semua menjadi pemimpin-pemimpin yang baik, pemimpin-pemimpin yang hidup dalam dekapan-Nya, pemimpin-pemimpin yang adil bagi setiap apa-apa yang kita pimpin.
Hadits yang pertama sejalan dengan surat an nahl 125 : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
BalasHapus